Salah satu kawasan asia yang ingin aku kunjungin ituuu adalah JEPANG..
kenapa??,,karena dari segi kemajuan teknologi,fashion dan kehidupan...jepang juga punya ciri khas dari segi arsitekturnya..
diantara banyaknya arsitek yg terkenal saya menyukai kenzo tange,shigeru ban,toyo ito,fumihiko maki,dll..
ciri khas bangunan jepang identik dengan....
Atap rumah Jepang umumnya ditindih batu untuk menahan agar tidak terbang
tertiup angin. Atap ini dilengkapi juga dengan talang air pada sisinya,
yang berfungsi menyalurkan air ke tanah. Talang ini terbuat dari bambu
yang menunjukkan kecerdikan dan pemikiran unsur teknis tukang bangunan
masa Edo. Ruangan dengan lantai tanah, tatami, dan pondasi batu alam
yang ditindih bangunan bahan kayu juga menjadi salah satu ciri khusus.
Konstruksinya sederhana, dengan menerapkan prinsip “semakin sedikit,
semakin baik”. Prinsip ini sudah banyak diserap dalam seni arsitektur
modern.
Dinding-dinding rumah Jepang cenderung polos dengan
garis-haris geometrik. Dinding dibangun tipis, nyaris tidak bermateri.
Bahkan kertas pun masih dipakai untuk dinding-dinding ruangan. Tidak
aman memang dan sangat dingin di musim salju, tetapi ini dibuat untuk
membuat penghuninya tetap menyatu dengan alam. Dinding-dinding, lantai,
dan langit-langit dibiarkan polos tanpa hiasan apapun. Satu-satunya
hiasan hanyalah permainan garis-garis dan kotak-kotak lurus.
Pada
ruang utama tempat penerimaan tamu, dibuat panggung kecil yang
berdinding mundur sebagai tempat keramat. Bagian ini adalah suatu fokus
tempat orientasi diri psikologis si pemilik rumah, yang disebut
tokonoma. Ada beberapa lukisan pemandangan atau bunga, namun
kadang-kadang lukisan diganti dengan pajangan seni kaligrafi yang indah,
berisi syair atau puisi yang mengandug nilai kearifan atau pengetahuan
budaya.
Denah rumah tradisional Jepang terbagi dalam ruang-ruang
sederhana yaitu berbentuk kotak atau persegi. Kesederhanaan ini
tercermin dalam desain minimalis yang banyak digandrungi saat ini. Namun
kenyataannya, budaya arsitektur yang tersohor itu sebenarnya sudah
dikerjakan selama berabad-abad oleh para arsitek-arsitek zaman Shinto
0 Comments for " "